#lifestyle · Lelang Buku Bayar Karya · Love Books A Lot ID

“Self Check Out Service” di Pasar Swalayan

Sebagai salah satu anggota dari HAKI (Himpunan Anak Kost Indonesia) setiap bulan yang saya lakukan tentu tidak jauh berbeda dengan para ibu-ibu rumah tangga. Saya harus menyempatkan waktu untuk mampir ke pasar swalayan untuk belanja kebutuhan selama satu bulan kedepan. Meski tidak serumit ibu-ibu rumah tangga yang sebenarnya, kebutuhan yang setiap bulannya saya belanjakan misalnya deterjen, sabun mandi, pasta gigi, shampoo dan beberapa barang ‘printilan’ seperti tissue dan sendok plastik (habis pakai, buang. =D ).

Well, dunia tempat kita tinggal saat ini sepertinya tidak bisa melepaskan diri dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ya. Mulai dari sektor pendidikan, bisnis, hingga sektor pemerintahan semua menggunakan teknologi ‘e’. Contohnya, e-learning untuk dunia pendidikan, e-commerce untuk sektor bisnis, dan e-government untuk sektor pemerintahan. Bahkan saat ini dunia perbukuan pun tak mau kalah dengan konsep e-book-nya itu. Mungkin beberapa tahun lagi akan kita temukan ‘e-anu’, ‘e-inu’, dan entah ‘e’ apalagi nantinya.

Suatu perkembangan teknologi dapat memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Namun, di sisi lain juga memiliki dampak dalam kehidupan manusia. Terutama kaitannya di bidang pemasaran yang terjadi dalam proses jual beli di suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produknya. Dampak dari teknologi di bidang pemasaran dapat berupa dampak positif atau yang membawa kemajuan, tetapi juga dapat berupa dampak negatif atau yang membuat kemunduran.

Salah satu dampak positif dari teknologi dalam kehidupan manusia, terutama di bidang pemasaran yakni proses penyampaian informasi secara cepat. Jika zaman dulu, dalam memasarkan produk harus menunggu beberapa minggu atau beberapa bulan baru tersampaikan. Tetapi, pada zaman sekarang ini, dengan kemajuan teknologi informasi para penjual maupun pembeli tidak perlu menunggu lama-lama untuk dapat melihat produk. Karena dapat diakses melalui sebuah jaringan internet maupun situs – situs terkait.
Dampak positif yang lain dari perkembangan teknologi adalah proses transaksi yang dapat berlangsung secara cepat. Tidak perlu antri lama – lama di kmtor pos untuk mengirim maupun mengambil uang. Adanya fasilitas ATM (Anjungan Tunai Mandiri) adalah salah satu sarana penunjang dalam sebuah kelancaran pemasaran barang dan jasa. Pengenalan produk barang dan jasa suatu perusahaan maupun badan usaha melalui media periklanan, baik itu media elektronik maupun media cetak. Seperti televisi, pemasangan iklan lewat internet yang saat ini banyak beredar. Dan media cetak seperti koran, majalah, buletin. Merupakan bukti adanya dampak yang berpengaruh baik atau positif bagi teknologi yakni dibidang pemasaran. Perkembangan teknologi yang terus berkembang membuat massyarakat dalam menjalankan kehidupannya menjadi semakin maju dan tidak gagap teknologi. Artinya dapat mengikuti perubahan zaman yang terjadi yang ditandai dengan adanya perubahan dan pengembangan teknologi yang berproses secara bertahap.

Mesin Self Check Out Pertama

Mesin ini diciptakan oleh Dr. Howard Schneider, yang dipatenkan di USA No.5083638 dan 5.168961. Dr. Schneider menyebutnya mesin robot Self Check Out, artinya pelanggan dapat membayar barang belanjaannya sendiri dengan credit card melalui mesin ini, tanpa berhubungan lagi dengan kasir.

Perusahaan bernama Optimal Robotics  dibentuk oleh  Scheneider di garasinya,  sesuai dengan alamat yang  terdaftar di Sertifikat Patennya. Mesin ini menunjukkan hasil yang bagus di pasar swalayan Chopper di tahun 1990-an, kemudian melibatkan pasar swalayan Kroger, dan setelah itu diikuti oleh banyak pasar swalayan di seluruh Amerika Serikat, Canada, UK, dan Australia.

Teknologi Mesin Self  Check out ini pertama kali dibuat oleh Perusahaan Optimal Robotics go public di NASDAQ di tahun 1990-an dengan manajemen baru, lalu Dr. Schneider mengundurkan diri. Akhirnya perusaahan ini menjual teknologinya pada NCR dan Fujitsu. Setelah itu keluar dari bisinis mesin self check Out dan  mengganti namanya menjadi Optimal Group.

Proto type (contoh asli) mesin ini diperkenalkan oleh NCR  di tahun 1997. Pada tahun 2003, mesin-mesin otomatis ini  telah tersebar luas diseluruh dunia yang di-supply oleh NCR,Fujitsu/ICL dan IBM.

Pasar swalayan pertama yang memakai sistem self check out  adalah Price Chopper di Clifton Park, New York pada tahun 1992.

WalMart Self Check Out Service
WalMart Self Check Out Service

“Bagaimana jika si pelanggan tidak men-scan/membayar seluruh barang belanjaannya ?”

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menggunakan mesin self check out ini, tentunya perusahaan tersebut juga telah menyiapkan hal-hal terburuk yang kemungkinan bisa terjadi. Misalnya, ketika ada pelanggan yang tidak menbayar seluruh barang yang dibelanjakan atau tidak men-scan seluruh barang belanjaannya, atau adanya kendala saat melakukan pembayaran misalnya terjadi kelebihan pembayaran yang tidak seharusnya.

Jika di Price Chopper di Clifton Park, New York, di sekitarnya dilengkapi kamera CCTV. Pasar swalayan ini pun dilengkapi pintu yang bersensor, dan berbunyi seketika bilamana  melacak barang-barang yang tidak terbayar. Dan anggota keamanan, merangkap greeter biasanya turun tangan cepat kalau alat itu berbunyi disampingnya.

Bagaimana dengan pasar swalayan di tempat kita? Sudahkah memenuhi paling tidak tiga hal utama diatas?

Kemungkinan pelanggan tidak membayar pasti ada, tetapi petugas kepolisian disana  yang setiap saat datang menjemput, memborgol, lalu membawa orang tersebut ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut dan mencatat perbuatan kriminalnya. Criminal record ini kelak amat menyusahkan siapa saja kalau  mencari kerja atau keperluan lainnya.

Oleh sebab itu jarang orang melakukan perbuatan ini, karena punishment yang didapat tidak sesuai dengan harga barang yang diselundupkan.

Nah, siapkah kita dengan sistem seperti ini? Tentu tidak hanya siap dari sisi si penyedia layanan, dalam hal ini pengelola Pasar Swalayan saja, namun kita sebagai pelanggan juga harus siap untuk beralih dari interaksi sosial dengan petugas kasir ke sebuah mesin yang sama interaktifnya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.