Aku sudah menyiapkan diri untuk seketika kau ajak aku singgah kesana, sebuah negeri biru yang kau ceritakan seringkali menjelang habis senja. Katamu, kau akan bawaku kesana menyeberangi batas hitamku. Katamu aku bisa bebas disana, bukan disini yang hanya bisa melihat senja dari balik redup bayangan jingga. Katamu kau pernah sedih melihatku ditelan kelam diam-diam. Diterkam… Continue reading Dibelakangi Jingga, Diterkam Malam.
Category: Celoteh100kata
Sepaket Kotak Kamu
Suatu saat nanti, akan datang padamu sepaket kotak kata yang berisi semua rapalan-rapalan tentang mu. Suatu hari nanti, akan datang padamu sepaket kotak gambar yang tak lagi bisa diungkapkan kata. Suatu hari nanti, akan kujahit luka-luka kecil bak lubang di baju yang kemudian menjadikannya indah kembali. Sebab luka itu indah. Selagi itu tentangmu. Karenamu. Apalah… Continue reading Sepaket Kotak Kamu
Putus Segan, Sakit Hati pun Tak Mau
"Jadi, cuma itu caranya?" "Iyalah, biar tahu rasa!" "Nanti kalau dia malah gak respon gimana? Gagal dong...?!" Angie semakin bingung. "Dengan gitu, lo akan tahu segimana berartinya lo buat dia!", lanjut Sarah meyakinkan. Angie tak mau salah ambil tindakan. Berbagai tindakan untuk menggertak kekasih nya itu tidak pernah membuahkan hasil maksimal. Ia pernah berencana untuk… Continue reading Putus Segan, Sakit Hati pun Tak Mau
Salahkan siapa?…
"Awaaaaaaaaasss...!!!" "Ya Tuhaaaaaaaaaaan...!!!" "Awas, Buuuuuuuuuuuu..." "Astagfirullaaaaaaaaaah, awaaaaaas......" "Astagaaaaaaaaaaaaa........." "Minggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiir............." Seketika suasana persimpangan jalan yang dilalui rel kereta listrik itu kembali mencekam. Semua orang tak kuasa melihat kejadian yang ada di depan matanya. Tergeletak seorang ibu dan bapak paruh baya yang terlempar karena hantaman keras kereta api listrik yang melintas. Sungguh. Kejadian ini sudah yang kesekian… Continue reading Salahkan siapa?…
di tempat biasa…
"Baiklah... Pukul 4.30 sore ya...?" "Seperti biasa, di tempat biasa kan? Okey..." Saya menyudahi pembicaraan via seluler itu. Bergegas merapikan rambut yang sedari pagi saya gulung dengan rollan rambut murahan ini. Tepat wajah didepan saya, sungguh beda dari biasanya. Dengan rambut bak gelombang pas dengan wajah yang saya lihat di cermin. Telepon berdering lagi. Seperti… Continue reading di tempat biasa…