…
aku diam sejenak
sesekali angin menyapaku
duhai kupu-kupu emasku…
adakah kau sesekali bertandang kerumahku
melihat palung dadaku, rapuh
menerka sedih dibalik tawaku
merawat helai demi helai lamunanku…
bermesraan kita dengan tawa
berhimpitan kita dengan luka
bunyi tarianmu kurindu
gelitik tawamu kupadu
kerlip sayapmu kuterpaku
meracaulah sekelumit rasa dalam relung
merasuk sampai palung
jiwa-jiwa bimbang nun redup
menggeliat hasrat terendap
seketika…
semerbak jingga terlintas
kupikir engkau datang mengunjungiku,
sedang hanya taburan senja menanti malam…
kupu-kupu emasku,
ini aku menunggumu…