Bagaimana perasaanmu saat ini?
setelah kita tersadar,
ada hangat yang kembali mengintip diam-diam
Bagaimana perasaanmu saat ini?
ketika harapan sudah kembali pulang
dari perjalanan tak berharapnya
Bagaimana perasaanmu saat ini?
saat kita mencoba merangkak perlahan
dari kegagalan terindah kita
kamu mengajakku untuk mendekati hangat yang mengintip itu
aku mengangguk dan mengikuti punggungmu yang berjalan mendekatinya
tak kuasa kita memeluknya–hangat yang kembali mengintip diam-diam itu
dalam-dalam.
“nyaman sekali…”, katanya pelan sambil berbisik di telingaku
aku mengencangkan pelukanku, begitupun kamu
“bagaimana perasaanmu saat ini?”, tanyaku padamu——
kemudian hangat pun meleburkan diri dalam pelukan kita.
Blumchen Coffee, 19 November 2014