Kemarilah,
Istirahatkan tubuhmu pada riuh rinduku.
Bersandarlah,
Pada dada yang senantiasa menopang peluhmu.
Berceritalah,
Pada jiwa yang setia mendengarkan.
Tertawalah,
Biarkan bebanmu kusimpan rapat di pundak ini.
Menangislah,
Biarkan peluk ini menampung semua lukamu.
Pergilah,
Jika kelak jemari tak kuasa lagi untuk saling mengenggam.
Siklus
4 responses to “Siklus”
-
komentarilah,
bila nanti komentar ini akan membuah mu rapuh dgn kata ku :p -
pppfffttt… aul deh … =/
-

puisinya penuh pemberian harapa. hihihihihihi
-
PHP gitu?
-____-“
-
Leave a reply to Aulia Cancel reply